Minyak kedelai: baik atau buruk?
Isi
Minyak kedelai adalah sejenis minyak nabati yang diekstrak dari kacang kedelai dan kaya akan lemak tak jenuh ganda, omega 3 dan 6 serta vitamin E, yang banyak digunakan di dapur, terutama di restoran. makanan cepat saji, karena lebih murah jika dibandingkan dengan jenis oli lainnya.
Meskipun kaya akan omega dan vitamin E, manfaat dan bahaya minyak kedelai masih banyak dibahas, hal ini karena tergantung pada cara penggunaannya dan jumlah yang dikonsumsi, mampu mencegah dan mendukung penyakit kardiovaskular, misalnya.
Apakah Minyak Kedelai Baik atau Buruk?
Kerugian dan manfaat minyak kedelai masih banyak dibahas, karena bervariasi sesuai dengan cara konsumsi dan kuantitas minyak. Minyak kedelai bila dikonsumsi dalam jumlah kecil, hanya dalam persiapan makanan sehari-hari, dapat membantu menurunkan kolesterol total dan LDL, misalnya mencegah penyakit jantung.
Selain memiliki efek perlindungan pada jantung, minyak kedelai dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, mencegah osteoporosis, dan meningkatkan kesehatan kulit, misalnya.
Di sisi lain, jika digunakan dalam jumlah banyak atau digunakan kembali atau dipanaskan hingga lebih dari 180ºC, minyak kedelai mungkin tidak memiliki manfaat bagi kesehatan. Ini karena ketika minyak dipanaskan hingga lebih dari 180ºC, komponennya akan terdegradasi dan menjadi racun bagi tubuh, selain itu juga mendukung proses inflamasi dan oksidasi sel, yang dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya masalah jantung.
Selain itu, minyak kedelai juga dapat meningkatkan risiko diabetes, gangguan liver, dan obesitas, misalnya.
Cara Penggunaan
Karena seringnya pembahasan tentang dampak positif dan negatif penggunaan minyak kedelai, cara penggunaannya masih belum jelas. Namun, 1 sendok makan minyak kedelai diyakini cukup untuk mengolah makanan dan memiliki efek positif bagi kesehatan seseorang.