Pengarang: William Ramirez
Tanggal Pembuatan: 21 September 2021
Tanggal Pembaruan: 19 Juni 2024
Anonim
Aturan Memberikan Ibuprofen untuk Anak
Video: Aturan Memberikan Ibuprofen untuk Anak

Isi

Pemberian obat kepada anak bukanlah hal yang harus dilakukan dengan mudah, perlu dilakukan pengecekan apakah obat tersebut diindikasikan untuk anak atau masih dalam kadaluwarsa, serta disarankan untuk mengevaluasi tampilan obat itu sendiri.

Dalam kasus perawatan multi-hari, penting untuk menghormati durasi perawatan yang ditunjukkan oleh dokter, terutama dalam kasus antibiotik yang harus selalu diminum hingga tanggal yang ditentukan.

Jadi, untuk menghindari kesalahan dan kekhawatiran, berikut 5 tindakan pencegahan utama yang harus dilakukan saat memberikan obat kepada anak.

5 Perawatan sebelum memberikan obat kepada anak

1. Berikan hanya obat-obatan yang direkomendasikan oleh Dokter

Anak-anak hanya boleh minum obat yang diresepkan oleh dokter atau dokter anak, dan jangan pernah menggunakan obat yang direkomendasikan oleh apoteker, tetangga atau teman, karena anak bereaksi berbeda terhadap penggunaan obat, menjadi lebih rentan terhadap keracunan atau efek samping seperti mengantuk atau diare.


2. Ketahui efek samping dari pengobatannya

Sebelum memberi anak Anda obat apa pun, baca sisipan paket dan tanyakan kepada dokter Anda tentang efek samping obat tersebut. Karena organisme anak lebih sensitif, gejala seperti diare, sakit perut, kantuk atau mual, misalnya, sering terjadi.

3. Catat waktu pemberian dosis

Jadwal pemberian dosis sangat penting untuk memastikan kinerja obat yang benar, oleh karena itu Anda disarankan untuk mencatat jadwal pemberian dosis di atas kertas. Dengan cara ini, kesalahan yang menyebabkan overdosis dapat dihindari, dan kemungkinan kehilangan dosis juga lebih kecil sepanjang hari. Biasanya obat ini diresepkan setiap 8 jam atau setiap 12 jam, sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter.

Namun, jika sering melewatkan dosis, coba setel alarm di ponsel Anda dengan waktu untuk dosis berikutnya.

4. Gunakan doser atau sendok takar yang disediakan dalam kemasan

Biasanya obat anak-anak berbentuk sirup, larutan atau tetes. Penting agar pengobatan ini diberikan dengan menggunakan doser atau sendok takar yang disertakan dalam kemasan, sehingga jumlah obat yang diminum anak selalu sama dan sesuai anjuran. Umumnya, dosis ini mengandung tanda, yang menunjukkan nilai dosis yang dianjurkan untuk diberikan.


5. Cara pemberian obat

Penting untuk diketahui apakah obat harus diminum bersama makanan atau cairan atau tidak, karena hal ini dapat mempengaruhi cara kerja obat dalam tubuh dan intensitas efek samping yang dialami. Misal, bila obat harus diminum dalam keadaan perut kosong, itu tandanya makanan harus mempengaruhi daya serap obat oleh tubuh. Di sisi lain, jika obatnya diminum dengan makan, kemungkinan besar terlalu kuat untuk perut, mudah menyebabkan sakit perut.

Selain tindakan pencegahan ini, penting juga untuk menjauhkan semua obat dari jangkauan anak-anak, karena dapat disalahartikan dengan permen dan anak mungkin salah mengkonsumsinya. Jika hal ini terjadi maka penting untuk membawa anak ke IGD atau RS secepatnya, juga meminum obat kemasannya.

Apa yang harus dilakukan jika anak muntah setelah minum obat

Bila anak muntah hingga 30 menit setelah minum obat atau bila memungkinkan untuk mengamati seluruh obat dalam muntahan anak, dianjurkan untuk mengulang dosis, karena tubuh belum sempat menyerapnya.


Namun, jika anak muntah lagi atau muntah terjadi setelah setengah jam, obat tidak boleh diberikan lagi dan dokter yang meresepkannya harus berkonsultasi untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, karena ini bervariasi sesuai dengan jenis obatnya.

Direkomendasikan Untuk Anda

Pilihan Perawatan untuk Hidradenitis Suppurativa

Pilihan Perawatan untuk Hidradenitis Suppurativa

Hidradeniti uppurativa (H) adalah kondii peradangan kulit kroni yang mempengaruhi orang Amerika. Orang dengan H mengalami jerawat atau lei eperti biul di area tubuh mereka di mana kulit menyentuh kuli...
Cara Melawan Sarcopenia (Kehilangan Otot Karena Penuaan)

Cara Melawan Sarcopenia (Kehilangan Otot Karena Penuaan)

arkopenia, juga dikenal ebagai kehilangan otot, adalah kondii umum yang menyerang 10% orang dewaa yang beruia di ata 50 tahun.Mekipun dapat menurunkan harapan hidup dan kualita hidup, ada beberapa tin...