Apa itu sexonia dan bagaimana mengobatinya
Isi
Sexonia, yang juga bisa disebut somnambulisme seksual, adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang melakukan perilaku seksual saat tidur tanpa mengingat keesokan harinya, cara membuat erangan, menyentuh pasangan bahkan memulai gerakan-gerakan yang mirip dengan kontak intim atau masturbasi.
Biasanya, jenis perilaku ini lebih sering terjadi pada pria, tetapi juga dapat memengaruhi wanita, terutama selama periode stres dan kelelahan yang hebat. Selain itu, mereka yang sering mengonsumsi minuman beralkohol, obat-obatan atau obat-obatan, seperti beberapa neuroleptik atau obat tidur, juga berisiko lebih besar. itu juga menghadirkan risiko yang lebih tinggi.
Jika dicurigai sexonia, disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog, atau dokter spesialis gangguan tidur, untuk memastikan diagnosis dan memulai pengobatan, yang biasanya dilakukan dengan pengobatan dan psikoterapi.
Gejala utama
Gejala utama sexonia adalah munculnya perilaku seksual saat tidur, seperti:
- Buat suara dengan mulut Anda, seperti erangan;
- Untuk merasakan pendamping atau tubuh sendiri;
- Cobalah untuk memulai kontak intim;
- Bangun dari tempat tidur dan pergi tidur di mana orang lain berada;
- Mulailah gerakan masturbasi.
Biasanya, orang yang menderita sexonia tidak memiliki ingatan tentang perilaku yang mereka lakukan saat tidur, sehingga orang yang berbagi ranjang atau serumah dapat menjadi orang pertama yang menyadari bahwa sesuatu sedang terjadi.
Saat dihadapkan pada perilakunya saat tidur, orang tersebut mungkin menunjukkan beberapa perasaan negatif, seperti penyangkalan, rasa malu, marah atau sedih, yang selanjutnya dapat memperburuk krisis seksonia.
Bagaimana pengobatan dilakukan
Perawatan harus dimulai sesegera mungkin untuk mencegah pengidap sexonia terus memiliki perasaan negatif tentang perilakunya. Dalam kebanyakan kasus, perawatan ini dilakukan dengan kombinasi obat-obatan dan terapi psikologis.
Pengobatan yang paling banyak digunakan adalah antidepresan dan anxiolytics, seperti Alprazolam atau Diazepam, karena memungkinkan tidur menjadi lebih damai dan nyenyak, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya perilaku seksual.
Selain itu, untuk menambah kenyamanan, orang tersebut selama perawatan juga dapat disarankan untuk tidur di kamar sendiri dan dengan pintu tertutup, misalnya.