Kekurangan magnesium: penyebab utama, gejala dan pengobatan
Isi
- Penyebab utama
- Gejala kekurangan magnesium
- Tes yang mengkonfirmasi diagnosis
- Bagaimana pengobatan dilakukan
Kekurangan magnesium yang juga dikenal sebagai hipomagnesemia dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti gangguan regulasi gula darah, perubahan saraf dan otot. Beberapa tanda kekurangan magnesium adalah kehilangan nafsu makan, kantuk, mual, muntah, kelelahan, dan kelemahan otot. Selain itu, kekurangan magnesium juga terkait dengan penyakit kronis seperti Alzheimer dan diabetes mellitus.
Sumber utama magnesium bagi tubuh adalah makanan, melalui konsumsi makanan seperti biji-bijian, kacang tanah dan susu, sehingga salah satu penyebab utama kekurangan magnesium terjadi ketika jenis makanan tersebut tidak sering dikonsumsi.
Penyebab utama
Meskipun salah satu penyebab utama kekurangan magnesium adalah rendahnya konsumsi sayuran, biji-bijian dan buah-buahan serta tingginya konsumsi produk industri dan olahan, ada juga penyebab lain seperti:
- Penyerapan magnesium yang rendah oleh usus: itu terjadi karena diare kronis, operasi bariatrik atau penyakit radang usus;
- Alkoholisme: alkohol menurunkan jumlah vitamin D dalam tubuh yang penting untuk penyerapan magnesium di usus, di samping itu, meningkatkan eliminasi magnesium dalam urin;
- Penggunaan beberapa obat: terutama penghambat pompa proton (omeprazole, lanzoprazole, esomeprazole), antibiotik (gentamycin, neomycin, tobramycin, amikacin, amfotericin B), imunosupresan (siklosporin, sirolimus), diuretik (furosemide, hydrochlorothiazide), chemisotherapy (chemisotherapy) dan catinisotherapy (chemisotherapy) (cetuximab, panitumumab);
- Sindrom Gitelman: adalah penyakit genetik pada ginjal di mana terjadi peningkatan eliminasi magnesium oleh ginjal.
Selain itu, selama kehamilan, terutama pada trimester pertama, eliminasi magnesium yang lebih besar terjadi oleh ginjal, seringkali membutuhkan suplementasi magnesium. Pelajari lebih lanjut tentang manfaat magnesium pada kehamilan.
Gejala kekurangan magnesium
Gejala yang berhubungan dengan kekurangan magnesium adalah:
- Gemetar;
- Kejang otot;
- Kram dan kesemutan;
- Depresi, gugup, ketegangan;
- Insomnia;
- Kejang;
- Tekanan darah tinggi (hipertensi);
- Detak jantung cepat.
Selain itu, kekurangan magnesium juga meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti diabetes melitus (tipe 2), serangan jantung, gagal jantung, angina, tekanan darah tinggi, batu ginjal, ketegangan pramenstruasi, gangguan jiwa bahkan eklamsia selama kehamilan.
Tes yang mengkonfirmasi diagnosis
Diagnosis defisiensi magnesium dipastikan dengan tes darah konvensional atau tes urine. Pada saat pemeriksaan, penting untuk menginformasikan semua obat yang sedang digunakan, karena dapat mengganggu hasilnya.
Bagaimana pengobatan dilakukan
Pengobatan kekurangan magnesium harus dipandu oleh dokter atau ahli gizi. Pada kasus yang paling ringan, pengobatan terdiri dari memperbanyak konsumsi makanan kaya magnesium seperti almond, oat, pisang atau bayam. Simak 10 makanan paling kaya magnesium.
Namun, bila pola makan tidak cukup untuk menggantikan magnesium, dokter dapat merekomendasikan suplemen atau obat dengan garam magnesium secara oral. Suplemen dapat memiliki efek samping seperti diare dan kram perut, dan seringkali tidak dapat ditoleransi dengan baik.
Pada kasus kekurangan magnesium yang paling parah, rawat inap dan pemberian magnesium langsung ke dalam vena diperlukan.
Umumnya, kekurangan magnesium tidak terjadi secara terpisah, dan kekurangan kalsium dan kalium juga harus diobati. Dengan demikian, pengobatan tidak hanya akan memperbaiki kekurangan magnesium, tetapi juga perubahan kalsium dan kalium. Lihat bagaimana kekurangan magnesium dapat mengubah kalsium dan kalium.