ADHD (hiperaktif): apa itu, gejala dan apa yang harus dilakukan
Isi
- Cari tahu apakah anak Anda hiperaktif.
- Apa yang harus dilakukan jika terjadi kecurigaan
- Apa perbedaan antara hiperaktif dan autisme
Gangguan hiperaktif defisit perhatian, yang dikenal sebagai ADHD, ditandai dengan kehadiran simultan, atau tidak, gejala seperti kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Ini adalah kelainan masa kanak-kanak yang umum, tetapi bisa juga berlanjut pada orang dewasa, terutama bila tidak diobati pada anak-anak.
Tanda pertama dari penyakit ini adalah kurangnya perhatian yang berlebihan, agitasi, keras kepala, agresivitas atau sikap impulsif, yang menyebabkan anak berperilaku tidak tepat, yang mengganggu prestasi sekolah, karena ia tidak memperhatikan, tidak berkonsentrasi dan mudah teralihkan, selain itu dapat menyebabkan banyak stres dan stres bagi orang tua, keluarga dan pengasuh.
Gejala hiperaktif pertama muncul, terutama, sebelum usia 7 tahun dan lebih mudah diidentifikasi pada anak laki-laki daripada perempuan, karena anak laki-laki cenderung menunjukkan tanda-tanda yang lebih jelas. Penyebabnya tidak diketahui, namun ada beberapa faktor genetik dan lingkungan, seperti masalah keluarga dan konflik, yang dapat menyebabkan timbulnya dan berlanjutnya penyakit.
Jika Anda tidak yakin apakah Anda ADHD, ikuti tes kami dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengetahui apa risikonya:
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
Cari tahu apakah anak Anda hiperaktif.
Mulailah tesApa yang harus dilakukan jika terjadi kecurigaan
Jika ADHD dicurigai, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengamati perilaku anak dan menilai apakah perlu perhatian. Jika ia mengidentifikasi tanda-tanda gangguan tersebut, ia mungkin menunjukkan untuk menemui spesialis lain, karena, biasanya, diagnosis gangguan hiperaktif defisit perhatian dibuat oleh psikiater atau dokter spesialis saraf pada usia prasekolah.
Untuk memastikan diagnosis, spesialis dapat meminta untuk mengamati anak di sekolah, di rumah, dan di tempat lain dalam kehidupan sehari-harinya untuk memastikan bahwa setidaknya ada 6 tanda yang menunjukkan adanya gangguan tersebut.
Perawatan gangguan ini termasuk penggunaan obat-obatan, seperti Ritalin, selain terapi perilaku dengan psikolog atau kombinasi keduanya. Lihat detail lebih lanjut tentang pengobatan ADHD.
Apa perbedaan antara hiperaktif dan autisme
Attention deficit hyperactivity disorder sering kali disalahartikan sebagai autisme, dan bahkan menyebabkan kebingungan bagi orang tua dan anggota keluarga. Hal ini karena kedua kelainan tersebut memiliki gejala yang sama seperti sulit memperhatikan, tidak bisa diam atau kesulitan menunggu giliran, misalnya.
Namun, mereka adalah kelainan yang sama sekali berbeda, terutama pada apa yang menjadi asal mula setiap masalah. Artinya, saat hiperaktif, gejalanya berkaitan dengan cara otak tumbuh dan berkembang, dalam autisme ada beberapa masalah dengan seluruh perkembangan anak, yang dapat memengaruhi bahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar. Namun, ada kemungkinan seorang anak mengalami ADHD dan autisme.
Oleh karena itu, dan karena sulit bagi orang tua untuk mengidentifikasi perbedaan di rumah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak atau psikolog untuk membuat diagnosis yang benar dan memulai jenis pengobatan terbaik, sesuai dengan kebutuhan nyata anak.