Madu vs Gula Pasir: Pemanis Mana Yang Lebih Baik untuk Diabetes?
Isi
Menjaga kadar glukosa darah di bawah kendali adalah penting bagi penderita diabetes. Kontrol yang baik dapat membantu mencegah atau memperlambat komplikasi diabetes, seperti kerusakan saraf, mata, atau ginjal. Ini juga dapat membantu menyelamatkan hidup Anda.
Tidak ada yang tahu persis mengapa kadar glukosa tinggi menyebabkan komplikasi pada penderita diabetes, tetapi menjaga kadar glukosa senormal mungkin dapat menyelamatkan hidup Anda, menurut American Diabetes Association.
Gula tambahan, seperti gula pasir putih dan madu, berada di dekat bagian atas daftar makanan yang dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak. Tetapi apakah semua gula yang ditambahkan mempengaruhi gula darah dengan cara yang sama?
Manfaat kesehatan dari madu
Para peneliti telah mempelajari banyak manfaat potensial madu, mulai dari bagaimana aplikasi topikal dapat membantu mengobati luka hingga manfaat untuk manajemen kolesterol. Beberapa penelitian bahkan telah meneliti apakah madu dapat digunakan untuk manajemen glukosa darah.
Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2009 menemukan bahwa mengkonsumsi madu secara teratur dapat memiliki efek menguntungkan pada berat badan dan lemak darah pada penderita diabetes. Namun, peningkatan yang signifikan dalam hemoglobin A1c juga diamati.
Studi lain menunjukkan bahwa madu menyebabkan respons glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan glukosa saja. Selain itu, madu memiliki sifat antimikroba dan antibakteri, dan merupakan sumber antioksidan, yang semuanya dapat bermanfaat bagi penderita diabetes.
Apakah ini berarti lebih baik bagi penderita diabetes untuk mengkonsumsi madu daripada gula? Tidak persis. Kedua studi ini merekomendasikan penelitian yang lebih mendalam tentang masalah ini. Anda masih harus membatasi jumlah madu yang Anda konsumsi, seperti halnya gula.
Madu vs gula
Tubuh Anda memecah makanan yang Anda makan menjadi gula sederhana seperti glukosa, yang kemudian digunakan untuk bahan bakar. Gula terdiri dari 50 persen glukosa dan 50 persen fruktosa. Fruktosa adalah jenis gula yang hanya dipecah oleh hati. Asupan fruktosa dalam minuman manis, makanan penutup, dan makanan dengan tambahan gula dikaitkan dengan banyak kondisi kesehatan. Ini termasuk:
- pertambahan berat badan
- kegemukan
- penyakit hati berlemak
- trigliserida tinggi
Madu juga sebagian besar terdiri dari gula, tetapi hanya 30 persen glukosa dan 40 persen fruktosa. Ini mengandung gula dan elemen lainnya, yang diambil lebah saat menyerbuki tanaman. Ini dapat bermanfaat bagi penderita alergi.
Madu lebih rendah pada indeks glikemik (GI) daripada gula pasir, tetapi madu memiliki lebih banyak kalori. Satu sendok makan madu mengandung 64 kalori, sedangkan 1 sendok makan gula mengandung 48 kalori, menurut Departemen Pertanian AS.
Gunakan lebih sedikit untuk rasa yang lebih banyak
Salah satu manfaat terbesar madu bagi penderita diabetes adalah rasa yang terkonsentrasi. Ini berarti Anda dapat menambahkan lebih sedikit tanpa mengorbankan rasanya.
Dianjurkan agar penderita diabetes mengobati madu seperti gula tambahan lainnya, terlepas dari kemungkinan manfaat kesehatan yang terkait dengannya. The American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi gula tambahan tidak lebih dari 6 sendok teh (2 sendok makan) untuk wanita dan 9 sendok teh (3 sendok makan) untuk pria.
Anda juga harus menghitung karbohidrat dari madu dan menambahkannya ke batas harian Anda. Satu sendok makan madu memiliki 17,3 gram karbohidrat.