Refluks dalam Kehamilan: Gejala, Penyebab dan Pengobatan
Isi
- Gejala refluks dalam kehamilan
- Penyebab utama
- Bagaimana pengobatan dilakukan
- 1. Perubahan pola makan
- 2. Upaya Hukum
- 3. Pengobatan alami
Refluks dalam kehamilan bisa sangat tidak nyaman dan terjadi terutama karena pertumbuhan bayi, yang menyebabkan munculnya beberapa gejala seperti mulas dan rasa panas di perut, mual dan sering bersendawa (sendawa), misalnya.
Karena ini dianggap sebagai situasi normal, tidak diperlukan perawatan khusus, namun penggunaan beberapa obat dan perubahan pola makan dapat membantu dokter untuk membantu mencegah dan meredakan gejala.
Gejala refluks dalam kehamilan
Gejala refluks dalam kehamilan tidak serius, namun bisa sangat tidak nyaman, yang utama adalah:
- Mulas dan terbakar;
- Sensasi makanan kembali dan naik ke kerongkongan;
- Mual dan muntah;
- Sering bersendawa;
- Pembengkakan di perut.
Gejala refluks cenderung menjadi lebih intens dan sering setelah minggu ke-27 kehamilan. Selain itu, wanita yang mengalami refluks sebelum hamil atau yang sudah hamil lebih mungkin mengalami gejala refluks.
Penyebab utama
Refluks dalam kehamilan merupakan situasi umum yang terjadi sebagai akibat dari perubahan normal yang terjadi selama kehamilan, seperti perkembangan bayi, yang menekan perut dan memaksa makanan ke atas sehingga menyebabkan refluks.
Selain itu, perubahan hormonal, terutama pada kadar progesteron, juga dapat mendukung timbulnya gejala refluks akibat aliran usus yang lambat.
Bagaimana pengobatan dilakukan
Perawatan untuk refluks selama kehamilan terutama mencakup perubahan pola makan dan gaya hidup, namun, penggunaan obat juga dapat diindikasikan oleh ginekolog dalam beberapa situasi:
1. Perubahan pola makan
Perubahan pola makan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah serangan baru, oleh karena itu disarankan agar makanan dalam jumlah sedikit dikonsumsi setiap kali makan, menambah jumlah makan per hari, untuk menjaga asupan kalori yang cukup.
Selain itu, seseorang harus menghindari konsumsi coklat, mint, kopi, lada dan makanan asam seperti jeruk dan nanas, karena mereka mengendurkan otot esofagus, memfasilitasi pengembalian makanan, dan mengiritasi perut, memperburuk gejala penyakit.
Penting juga untuk memperhatikan makanan yang dapat memicu timbulnya gejala dan, dengan demikian, hilangkan dari makanan sehari-hari. Lihat seperti apa diet refluks itu.
2. Upaya Hukum
Beberapa obat berdasarkan magnesium atau kalsium dapat digunakan selama kehamilan untuk melawan gejala refluks, seperti tablet hisap Bisurada magnesia, susu magnesia atau Mylanta plus.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap obat harus diminum sesuai anjuran medis. Selain itu, wanita hamil harus menghindari penggunaan obat natrium bikarbonat karena dapat meningkatkan retensi cairan.
Ranitidine juga merupakan obat yang digunakan untuk mengobati refluks dan asam berlebih yang menyebabkan mulas, dan diindikasikan untuk wanita hamil bila gejalanya sangat tidak nyaman.
3. Pengobatan alami
Untuk mengobati refluks secara alami, Anda dapat menggunakan alternatif seperti akupunktur dan aromaterapi, yang menggunakan minyak esensial lemon dan jeruk untuk memijat dada dan punggung atau untuk mengeluarkan uap ke lingkungan.
Alternatif lain adalah dengan mengkonsumsi teh peppermint, chamomile, jahe dan dandelion, mengingat dandelion merupakan kontraindikasi pada kasus diabetes, karena mengganggu pengobatan. Lihat daftar lengkap teh yang dilarang selama kehamilan.
Tonton video berikut untuk mengetahui beberapa tip tentang apa yang harus dimakan untuk meredakan gejala refluks: