Obat Annita: untuk apa, bagaimana meminumnya dan efek sampingnya
Isi
- Cara Penggunaan
- Bisakah Annita digunakan melawan virus korona baru?
- Kemungkinan efek samping
- Siapa yang tidak boleh menggunakan
Annita adalah obat yang komposisinya mengandung nitazoxanide, diindikasikan untuk pengobatan infeksi seperti virus gastroenteritis yang disebabkan oleh rotavirus dan norovirus, kecacingan yang disebabkan oleh cacingan, seperti Enterobius vermicularis, Ascaris lumbricoides, Strongyloides stercoralis, Ancylostoma duodenale, Necator americanus, Trichuris trichiura, Taenia sp dan Hymenolepis nana, amoebiasis, giardiasis, cryptosporidiasis, blastocystosis, balantidiasis dan isosporiasis.
Obat Annita tersedia dalam bentuk tablet atau suspensi oral, dan dapat dibeli di apotek, dengan harga sekitar 20 hingga 50 reais, setelah memberikan resep.
Cara Penggunaan
Obat Annita dalam suspensi oral atau tablet bersalut harus diminum bersama makanan untuk memastikan penyerapan obat yang tinggi. Dosis yang harus diresepkan oleh dokter sesuai dengan masalah yang akan ditangani:
Indikasi | Dosis | Lama pengobatan |
---|---|---|
Gastroenteritis virus | 1.500 mg tablet, 2 kali sehari | 3 hari berturut-turut |
Helminthiasis, amoebiasis, giardiasis, isosporiasis, balantidiasis, blastocystosis | 1.500 mg tablet, 2 kali sehari | 3 hari berturut-turut |
Kriptosporidiasis pada orang tanpa imunodepresi | 1.500 mg tablet, 2 kali sehari | 3 hari berturut-turut |
Kriptosporidiasis pd orang yang mengalami penurunan kekebalan, bila jumlah CD4> 50 sel / mm3 | 1 atau 2.500 mg tablet, 2 kali sehari | 14 hari berturut-turut |
Kriptosporidiasis pd orang yang mengalami depresi imun, bila jumlah CD4 <50 sel / mm3 | 1 atau 2.500 mg tablet, 2 kali sehari | Obat harus disimpan setidaknya selama 8 minggu atau sampai gejala hilang. |
Bisakah Annita digunakan melawan virus korona baru?
Hingga saat ini, belum ada penelitian ilmiah yang menunjukkan keefektifan obat Annita dalam menghilangkan virus corona baru dari tubuh yang bertanggung jawab atas COVID-19.
Oleh karena itu, obat ini hanya boleh digunakan untuk mengobati infeksi saluran cerna dan di bawah bimbingan dokter.
Kemungkinan efek samping
Efek samping yang paling umum terjadi pada saluran cerna, terutama mual yang disertai sakit kepala, kehilangan nafsu makan, muntah, perut tidak nyaman dan kolik.
Ada juga laporan tentang perubahan warna urine dan sperma menjadi kuning kehijauan, yang disebabkan oleh pewarnaan beberapa komponen formula obat tersebut. Jika perubahan warna tetap ada setelah penggunaan obat selesai, konsultasikan dengan dokter.
Siapa yang tidak boleh menggunakan
Obat ini tidak boleh digunakan pada penderita diabetes, gagal hati, gagal ginjal dan hipersensitivitas terhadap salah satu komponen formula.
Selain itu, tablet sebaiknya tidak digunakan oleh anak di bawah usia 12 tahun. Ketahui pengobatan lain untuk cacingan.